Jumat, 08 April 2011

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

 
PENGERTIAN TANGGUNGJAWAB

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

MACAM-MACAM TANGGUNGJAWAB

Tanggungjawab terhadap diri sendiri
Tanggungjawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
• TanggungJawab Kepada Bangsa Dan Negara
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
• TanggungJawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggungjawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggungjawab langsung terhadap Tuhan.
• TanggungJawab Terhadap Keluarga
Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab kepada keluarganya. Tanggungjawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggungjawab ini juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
• TanggungJawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggungjawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.

PENGABDIAN DAN PENGORBANAN

Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau qurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

 
PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri dari 3 macam, yaitu :
  • Pandangan hidup yang bersal dari Agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
  • Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudaayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
  • Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu :
1. Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapaidengan usaha atau perjuangan.
2. Kebajikan, segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
3. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan.
4. Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.
CITA-CITA

Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi tingkatannya.
Ada 3 faktor yang menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai cita-citanya, yaitu:
• Manusianya yang memiliki cita-cita.
• Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan.
• Seberapa tinggi cita-cita yang hendak dicapai.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu tapi juga oleh masyarakat bangsa dan negara. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa dan negara.

KEBAJIKAN

Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.

Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur tersebut terpisah bila manusia meninggal. 

Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia. Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan.

Kebajikan berarti: berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak meransang bagi yang melihatnya

USAHA DAN PERJUANGAN

Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha.

Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan melarat bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia.

Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Kemapuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah, akan memperoleh hasil sedikit.

Manusia mempunyai rasa kebersamaan dan cinta kasih maka ketidakmampuan atau keterbatasan yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran dapat diatasi secara tolong menolong dalam wadah kekeluargaan.

KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:
  1. Aliran Naturalisme, aliran ini berintikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya adanyaTuhan, itulah kekuasaan tertinggi.
  2. Aliran Intelektualisme, besar aliran ini adalah logika atau akal. Akal berasal dari bahasa Arab yaitu qolbu yang berpusat dihati, sehingga timbullah istilah “hati nurani” artinya daya rasa.
  3. Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan yang gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
LANGKAH LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK

Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu:
  • Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap hidup pertama dari setiap individu.
  • Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada mengerti tentang pandangan hidup.
  • Menghayati, menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup.
  • Meyakini, merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
  • Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri lebih dari orang lain.
  • Mengamankan, merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.

Jumat, 01 April 2011

Manusia Dan Keadilan


NAMA
NPM
KELAS
WAHYU PUTRA CHESA LESSY
17110396
4KA28

Manusia dan Keadilan

A.        Pengertian Keadilan
Pengertian menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah kedua ujung ekstrim yang terlalu banyak telalu sedikit. Beberapa para pemikir yang mendefinisikan keadilan adalah :
1.         Plato, keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang dapat mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
2.         Socrates, memproyeksikan keadilan pada pemerintahan.
3.         Kong Hu Chu, keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bapak sebagai bapak,               dan raja sebagai raja, masing-masig telah melaksanakan kewajibannya.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan dimana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknyadan menjalankan apa yang menjadi kewajibannya.

B.        Keadilan Sosial
Berbicara tentang keadilan kita akan ingat dasar Negara kita yaitu Pancasila sila kelima yang berbunyi “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia” hal ini mengadung pengertian tidak ada kemiskinan dalam Indonesia merdeka. Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila kelima menulis bahwa keadilan sosial adalh langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Selanjutnya untuk mewujudkan keadialan sosial  itu diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk yaitu :
a.         Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan.
b.         Sikap adil terhadap sesame.
c.         Sikap suka member pertolongan terhadap yang membutuhkan.
d.         Sikap suka bekerja keras.
e.         Sikap menghargai hasil karya orang lain.
Asas terciptannya keadilan sosial dituangkan dalam berbagai langkah melalui 8 jalur pemerataan yaitu :
1.         Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok.
2.         Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3.         Pemerataan pembagian pendapatan.
4.         Pemerataan kesempatan kerja.
5.         Pemerataan kesempatan berusaha.
6.         Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan.
7.         Pemerataan penyebaran pembangunan.
8.         Pemerataan memperoleh keadilan.

C.        Berbagai macam keadilan.
1.         Keadilan legal atau keadilan moral.
Plato berpendapat keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral sedang Sunoto menyebutnya keadilan legal.
2.         Keadilan distributive.
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan yang tidak sama secara tidak sama(Justice is done when equals are treated equally). Pendapat Aristoteles ini disebut juga keadilan distributive.
3.         Keadilan Komutatif.
Keadilan ini bertujuan untuk ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalm bermasyarakat. Semua tindakan yang menjadikan ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
D.        Kejujuran.
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai hati nuraninyadan apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur juga berarti hati seseorang bersih dari perbuatan yang dilarang agama.
E.         Kecurangan.
Kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani. Orang yang sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh keuntungan atau materi. Ada banyak faktor mengapa banyak orang melakukan kecurangan diantaranya :
1.         Faktor Ekonomi.
2.         Faktor Kebudayaan.
3.         Faktor Peradaban.
4.         Faktor Teknik.
Pujiwiyatmo dalam bukunya “Filsafat Sana-Seni” menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis adalah perbuatan yang buruk. Dalam bahasa jawa ada ungkapan “Becik ketitik ala ketara” yang artinya yang baik akan Nampak yang buruk juga akan nyata.
F.         Pemulihan nama baik.
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang akan menjaga hati-hati agar namanya tidak tercemar.
Tingkah lakuatau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
a.         Manusia menurut sifat dasarnay adalh mahkluk bermoral.
b.         Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi untuk mewujudkan   dirinya sendiri sebagai pelaku moral.
G.        Pembalasan
Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan yang imbang.sebagai contoh, A memberikan kepada B dilain kesempatan B memberikan minuman kepada A. perbuatan ini merupakan perbuatan serupa dan ini merupakan perbuatan pembalasan. Pembalasan disebabkan oelh adanya pergaulan pergaulan yang bersahabat mendapat  balasan yang bersahabat. Sebaaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons